News & Articles
Perbedaan Geotekstil Woven dan Non-Woven: Panduan Lengkap untuk Konstruksi


Geotekstil adalah material geosintetik yang sangat penting dalam berbagai proyek teknik sipil. Fungsinya meliputi filtrasi, stabilisasi, dan pemisahan tanah. Dalam dunia konstruksi, geotekstil dibagi menjadi dua jenis utama berdasarkan metode produksinya, yaitu geotekstil woven dan non-woven. Pemahaman mendalam tentang perbedaan keduanya sangat penting untuk memastikan hasil optimal dalam setiap proyek.
1. Geotekstil Woven
Geotekstil woven dibuat dengan cara menenun benang-benang polimer menjadi lembaran yang rapat, mirip kain. Proses ini menghasilkan material yang memiliki kekuatan tarik tinggi.
• Kekuatan Tarik: Tinggi, sangat baik untuk menahan beban berat.
• Permeabilitas: Rendah, sehingga tidak ideal untuk aplikasi filtrasi.
• Penggunaan:
– perkuatan jalan, landasan pacu, dan dinding penahan.
– Proyek-proyek yang membutuhkan stabilitas struktural tinggi.
2. Geotekstil Non-Woven
Geotekstil non-woven diproduksi dengan cara menyatukan serat-serat polimer secara mekanis, termal, atau kimia sehingga membentuk lembaran fleksibel.
• Kekuatan Tarik: Lebih rendah dibanding woven, namun tetap cukup kuat untuk aplikasi umum.• Permeabilitas: Tinggi, sangat baik untuk filtrasi dan drainase.
• Penggunaan:
– Sistem drainase, pengendalian erosi, dan pelindung geomembran.
– Digunakan di proyek yang memerlukan aliran air yang lancar.